DEFINISI KOMUNIKASI INSANI



DEFINISI KOMUNIKASI INSANI
1. Stewart L. Tubbs – Sylvia Moss (2000) :
            Komunikasi insani adalah komunikasi yang hanya melibatkan orang (secara langsung). Komunikasi insani kadang disebut sebagai komunikasi organisasional, atau komunikasi insani yang terjadi dalam konteks organisasi, karena manusialah yang berkomunikasi, bukan organisasi. Yang membuat komunikasi insani menjadi unik adalah kemampuanyang istimewa untuk menciptakan dan menggunakan lambang-lambang, sehingga dengan kemampuan ini ”manusia dapat berbagi pengalaman secara tidak langsung maupun memahami pengalaman orang lain”. (Goyer, dalam Tubbs & Moss)
2. Joseph A. Devito (1997) :
          Komunikasi insani merupakan tindakan, oleh satu orang atau lebih, yang mengirim dan menerima pesan yang terdistorsi oleh gangguan (noise), terjadi dalam suatu konteks tertentu, mempunyai pengaruh tertentu ada kesempatan untuk melakukan umpan bali
3. Jalaluddin Rakhmat (2004) :
            Jalaluddin Rakhmat mendefinisikan komunikasi insani sebagai komunikasi yang dilakukan manusia, dilatarbelakangi konsepsi-konsepsi psikologi tentang manusia. Teori-teori persuasi sudah lama menggunakan konsepsi psikoanalisis yang melukiskan manusia sebagai mahluk yang digerakkan oleh keinginan-keinginan terpendam (Homo Volens).  Teori ”Jarum Suntik”, yang menganggap komunikasi antar manusia banyak dipengaruhi efektivitas peran media massa, dilandasi konsepsi behaviorisme yang memandang manusia sebagai mahluk yang digerakkan semaunya oleh lingkungan (Homo Mecanicus). Teori pengolahan informasi jelas dibentuk oleh konsepsi psikologi kognitif yang melihat manusia sebagai mahluk yang aktif mengorganisasikan dan mengolah stimuli yang diterimanya (Homo Sapiens). Teori-teori komunikasi interpersonal banyak dipengaruhi konsepsi psikologi humanistis yang menggambarkan manusia sebagai pelaku aktif dalam merumuskan strategi transaksional dengan lingkungannya (Homo Ludens).
            Empat pendekatan yang dicontohkan di atas meruakan teori paling dominan tentang komunikasi insani (komunikasi antarmanusia). Pendekatan psikoanalisis, behaviorisme, psikologi kognitif, dan psikologi humanis ini, memandang manusia dengan cara berlainan. Karakteristik manusia merupakan sintesis dari keempat pendekatan itu. Sekali waktu ia akan menjadi mahluk yang membuta menuruti kemauannya, pada waktu lain ia menjadi mahluk yang berpikir logis. Pada satu saat ia menyerah bulat pada proses kelaziman (conditioning) yang diterimanya dari lingkungan, pada saat lain ia berusaha mewarnai lingkungannya dengan nilai-nilai kemanusiaan yang dimiliki.

Joseph A. Devito (1997) :
Komunikasi Insani terbagi dalam tujuh macam sebagai berikut :
a)      Intrapribadi, yaitu komunikasi dengan diri sendiri. Tujuannya adalah untuk berpikir, melakukan penalaran, menganalisis, dan merenung. Hal-hal menyangkut teori komunikasi ini, seperti bagaimana konsep diri seseorang berkembang? Bagaimana konsep diri seseorang mempengaruhi komunikasi? Bagaimana kemampuan memecahkan persoalan dan menganalisis dapat ditingkatkan dan diajarkan? Apa hubungan antar kepribadian dan komunikasi? Sedangkan mengenai keterampilan, adalah memperkuat harga diri, meningkatkan kesadaran diri, meningkatkan kemampuan memecahkan dan menganalisis masalah, meningkatkan pengendalian diri, mengurangi stress, dan mengatasi konflik antarpribadi.
b)       Antarpribadi, yaitu komunikasi antar dua orang. Tujuannya adalah mengenal, berhubungan, mempengaruhi, bermain, dan membantu. Teori jenis komunikasi ini antara lain efektivitas antarpribadi, pengembangan hubungan seseorang, faktor yang mempersatukan persahabatan, faktor yang menyebabkan renggangnya hubungan, dan cara memperbaiki hubungan. Keterampilan yang dicakupi komunukasi insani adalah peningkatan efektivitas komunikasi satu lawan satu, pengembangan dan pemeliharaan hubungan yang efektif, dan peningkatan kemampuan penyelesaian konflik.
c)       Kelompok Kecil, yaitu komunikasi dalam sekelompok kecil orang. Tujuannya untuk berbagi informasi, mengembangkan gagasan, memecahkan masalah, dan membantu. Teori dikaji dalam model komunikasi ini antara lain faktor-faktor yang mempengaruhi timbulnya bakat kepemipinan seseorang, type kepemipinan yang paling berhasil, peran anggota dalam kelompok, yang berhasil dikerjakan dan dilakukan oleh kelompok, dan bagaimana kelompok dapat dibuat lebih efektif. Keterampilannya melingkupi peningkatan efektivitas sebagai anggota kelompok, peningkatan kemampuan kepemimpinan, dan memanfaatkan kelompok untuk tujuan spesifik (misalnya memecahkan masalah, dan membangkitkan gagasan).
d)     Organisasi, yaitu komunikasi dalam suatu organisasi formal. Tujuannya adalah meningkatkan produktivitas, membangkitkan semangat kerja, memberi informasi, meyakinkan. Teori-teori yang dikajinya antara lain hal-hal yang membuat organisasi efektif, kebutuhan yang harus dipenuhi oleh organisasi untuk menjamin semangat kerja dan produktivitas karyawan, dan bagaimana komunikasi organisasi dapat ditingkatkan. Model komunikasi insani ini menitikberatkan pengembangan keterampilan pada peningkatan efesiensi komunikasi ke atas, ke bawah, dan lateral ; menggunakan komunikasi untuk meningkatkan semangat kerja dan produktivitas, mengurangi kejenuhan informasi, menyusun jaringan kerja untuk meningkatkan efesiensi.
e)      Publik (terbuka), yaitu komunikasi dari pembicara kepada khalayak. Dengan tujuan memberi informasi, meyakinkan, dan menghibur. Teori-teori yang dikajinya antara lain struktur organisasi yang paling baik untuk pembicaraan informatif dan persuasif, menganalisis khalayak secara efektif, mengembangkan gagasan dengan sebaik-baiknya untuk dikomunikasikan pada khalayak. Komunikasi publik biasanya mengembangkan keterampilan pada hal-hal : pengkomunikasian informasi secara lebih efektif, peningkatan kemampuan persuasif. Pengembangan, pengorganisasian, penyusunan, dan penyampaian pesan lebih efektif.
f)       Komunikasi Antarbudaya, yaitu komunikasi antar orang dari budaya berbeda. Tujuannya untuk mengenal, berhubungan, mempengaruhi, bermian, dan membantu. Teori-teorinya adalah seputar budaya yang berbeda dalam memandang komunikasi, hambatan komunikasi bermakna diantara orang-orang berbeda budaya, dan bagaimana sebaiknya orang-orang dan budaya yang berbeda dapat berkomunikasi. Model KI ini mengedepankan keterampilan menghindari hambatan-hambatan utama dalam komunikasi antarbudaya, meningkatkan komunikasi antaranggota budaya yang berbeda, dan mengatasi kejutan budaya.
g)      Masa, yaitu komunikasi yang diarahkan kepada khalayak yang sangat luas, disalurkan melalui sarana audio dan/atau visual. Jenis komunikasi ini memiliki tujuan untuk menghibur, meyakinkan (mengukuhkan, mengubah, mengaktifkan), memberi informasi, mengukuhkan status, membius, dan menciptakan rasa persatuan. Hal-hal yang menyangkut teori jenis KI ini antara lain menyangkut fungsi yang dijalankan media, bagaimana media mempengaruhi kita?, bagaimana kita dapat mempengaruhi media? Dengan cara apa informasi disensor oleh media bagi masyarakat? Model KI terakhir ini berhubungan dengan keterampilan, seperti peningkatan kemampuan untuk menggunakan media agar lebih efektif, dan meningkatkan kemampuan kita untuk mengendalikan media.

Komunikasi sebagai Ilmu



Komunikasi sebagai Ilmu
Dalam upaya memperoleh pemahaman mengenai ilmu dan teori komunikasi, maka di awal pembahasan yang perlu kita pahami bersama adalah pemahaman mengenai apa itu ilmu secara umum. Banyak sekali pengertian yang bisa dikemukakan mengenai ilmu. Di bawah ini akan diuraikan beberapa pengertian yang mencerminkan indikasi sebuah ilmu:

1). Ilmu adalah pengetahuan yang bersifat umum dan sistematis, pengetahuan dari mana dapat disimpulkan dalil-dalil tertentu menurut kaidah-kaidah umum. (Nazir, 1988)
2). Konsepsi ilmu pada dasarnya mencakup tiga hal, yaitu adanya rasionalitas, dapat digeneralisasi. Dan dapat disistematisasi (Shapere, 1974)
3). Pengertian ilmu mencakup logika, adanya interpretasi subjektif dan konsistensi dengan realitas sosial (Schulz, 1962)
4). Ilmu tidak hanya merupakan satu pengetahuan yang terhimpun secara sistematis, tetapi juga
merupakan suatu metodologi (Tan, 1954)

Dari empat pengertian di atas dapatlah disimpulkan bahwa ilmu pada dasarnya adalah pengetahuan tentang sesuatu hal atau fenomena, baik yang menyangkut alam atau sosial (kehidupan masyarakat), yang diperoleh manusia melalui proses berfikir. Itu artinya bahwa setiap ilmu merupakan pengetahun tentang sesuatu yang menjadi objek kajian dari ilmu terkait.
Pengertian ilmu identik dengan dunia ilmiah, karenanya ilmu mengindikasikan tiga ciri:
a). ilmu harus merupakan suatu pengetahuan yang didasarkan pada logika.
b). ilmu harus terorganisasikan secara sistematis.
c). ilmu harus berlaku umum
Komunikasi sebagai bentuk keterampilan dapat menjelma sebagai ilmu melalui beberapa persyaratan tertentu persyaratan ini disebut ilmiah. Salah satu sifat ilmiah itu adalah memiliki metode. Metode itu berarti bahwa penelitian tersenut berlangsung menurut suatu rencana tertentu. Secara umum, tujuan sebuah pengetahuan ilmiah adalah untuk deskriptif, eksplanatif, dan prediktif. Deskriptif berarti suatu ilmu akan menjelaskan gejala-gejala yang menjadi objek formalnya, eksplanatif berarti seluruh gejala-gejala yang teramati itu dapat dihubungkan satu sama lain secara kausal (sebab-akibat), dan setelah itu dapat dilakukan prediksi akan gejala-gejala yang akan muncul (prdiktif).

Fungsi komunikasi darisegala aspek



Fungsi komunikasi darisegala aspek


1. Sebagai komunikasi sosial

Fungsi komunikasi sebagai komunikasi sosial setidaknya mengisyaratkan bahwa komunikasi itu penting untuk membangun konsep diri kita, aktualisasi diri, untuk kelangsungan hidup, untuk memperoleh kebahagiaan, terhindar dari tekanan dan ketegangan, antara lain lewat komunikasi yang bersifat menghibur, dan memupuk hubungan hubungan orang lain. Melalui komunikasi kita bekerja sama dengan anggota masyarakat (keluarga, kelompok belajar, perguruan tinggi, RT, desa, ..., negara secara keseluruhan) untuk mencapai tujuan bersama.

2. Sebagai komunikasi ekspresif

Komunikasi berfungsi untuk menyampaikan perasaan-perasaan (emosi) kita. Perasaan-perasaan tersebut terutama dikomunikasikan melalui pesan-pesan nonverbal. Perasaan sayang, peduli, rindu, simpati, gembira, sedih, takut, prihatin, marah dan benci dapat disampaikan lewat kata-kata, namun bisa disampaikan secara lebih ekpresif lewat perilaku nonverbal. Seorang ibu menunjukkan kasih sayangnya dengan membelai kepala anaknya. Orang dapat menyalurkan kemarahannya dengan mengumpat, mengepalkan tangan seraya melototkan matanya, mahasiswa memprotes kebijakan penguasa negara atau penguasa kampus dengan melakukan demontrasi.

3. Sebagai komunikasi ritual

Suatu komunitas sering melakukan upacara-upacara berlainan sepanjang tahun dan sepanjang hidup, yang disebut para antropolog sebaga rites of passage, mulai dari upacara kelahiran, sunatan, ulang tahun, pertunangan, siraman, pernikahan, dan lain-lain. Dalam acara-acara itu orang mengucapkan kata-kata atau perilaku-perilaku tertentu yang bersifat simbolik. Ritus-ritus lain seperti berdoa (salat, sembahyang, misa), membaca kitab suci, naik haji, upacara bendera (termasuk menyanyikan lagu kebangsaan), upacara wisuda, perayaan lebaran (Idul Fitri) atau Natal, juga adalah komunikasi ritual. Mereka yang berpartisipasi dalam bentuk komunikasi ritual tersebut menegaskan kembali komitmen mereka kepada tradisi keluarga, suku, bangsa. Negara, ideologi, atau agama mereka.

4.  Sebagai komunikasi instrumental

Komunikasi instrumental mempunyai beberapa tujuan umum, yaitu: menginformasikan, mengajar, mendorong, mengubah sikap, menggerakkan tindakan, dan juga menghibur.

Sebagai instrumen, komunikasi tidak saja kita gunakan untuk menciptakan dan membangun hubungan, namun juga untuk menghancurkan hubungan tersebut. Studi komunika membuat kita peka terhadap berbagai strategi yang dapat kita gunakan dalam komunikasi kita untuk bekerja lebih baik dengan orang lain demi keuntungan bersama. Komunikasi berfungsi sebagi instrumen untuk mencapai tujuan-tujuan pribadi dan pekerjaan, baik tujuan jangka pendek ataupun tujuan jangka panjang. Tujuan jangka pendek misalnya untuk memperoleh pujian, menumbuhkan kesan yang baik, memperoleh simpati, empati, keuntungan material, ekonomi, dan politik, yang antara lain dapat diraih dengan pengelolaan kesan (impression management), yakni taktik-taktik verbal dan nonverbal, seperti berbicara sopan, mengobral janji, mengenakankan pakaian necis, dan sebagainya yang pada dasarnya untuk menunjukkan kepada orang lain siapa diri kita seperti yang kita inginkan.

Sementara itu, tujuan jangka panjjang dapat diraih lewat keahlian komunikasi, misalnya keahlian berpidato, berunding, berbahasa asing ataupun keahlian menulis. Kedua tujuan itu (jangka pendek dan panjang) tentu saja saling berkaitan dalam arti bahwa pengelolaan kesan itu secara kumulatif dapat digunakan untuk mencapai tujuan jangka panjang berupa keberhasilan dalam karier, misalnya untuk memperoleh jabatan, kekuasaan, penghormatan sosial, dan kekayaan.

Berkenaan dengan fungsi komunikasi ini, terdapat beberapa pendapat dari para ilmuwan yang bila dicermati saling melengkapi.[1] Misal pendapat Onong Effendy (1994), ia berpendapat fungsi komunikasi adalah menyampaikan informasi, mendidik, menghibur, dan mempengaruhi. Sedangkan Harold D Lasswell (dalam Nurudin, 2004 dan Effendy, 1994:27) memaparkan fungsi
komunikasi sebagai berikut:

Penjajagan/pengawasan lingkungan (surveillance of the information) yakni penyingkapan ancaman dan kesempatan yang mempengaruhi nilai masyarakat.
Menghubungkan bagian-bagian yang terpisahkan dari masyarakat untuk menanggapi lingkungannya .
Menurunkan warisan sosial dari generasi ke generasi berikutnya.
Komunikasi adalah fundamental dalam kehidupan kita.
Dalam kehidupan kita sehari-hari komunikasi memegang peranan yang sangat penting. Kita tidak bisa tidak berkomunikasi.tidak ada aktifitas yang dilakukan tanpa komunikasi, dikarenakan kita dapat membuat beberapa perbedaan yang esensial manakala kita berkomunikasi dengan orang lain.Demikian pula sebaliknya, orang lain akan berkomunikasi dengan kita ,baik dalam jangka pendek ataupun jangka panjang. Cara kita berhubungan satu dengan lainnya, bagimana suatu hubungan kita bentuk, bagaimana cara kita memberikan kontribusi sebagai anggota keluarga, kelompok, komunitas, organisasi dan masyarakat secara luas membutuhkan suatu komunikasi.Sehingga menjadikan komunikasi tersebut menjadi hal yang sangat fundamental dalam kehidupan kita.

Komunikasi adalah merupakan suatu aktifitas komplek.
Komunikasi adalah suatu aktifitas yang komplek dan menantang. Dalam hal ini ternyata aktifitas komunikasi bukanlah suatu aktifitas yang mudah. Untuk mencapai kompetensi komunikasi memerlukan understanding dan suatu ketrampilan sehingga komunikasi yang kita lakukan menjadi efektif. Ellen langer dalam Ruben&Stewat( 2005:3) menyebut konsep mindfulness akan terjadi ketika kita memberikan perhatian pada situasi dan konteks, kita terbuka dengan informasi baru dan kita menyadari bahwa ada banyak perspektif tidak hanya satu persepektif di kehidupan manusia.

 Komunikasi adalah vital untuk suatu kedudukan/posisi yang efektif.
Karir dalam bisnis, pemerintah, atau pendidikan memerlukan kemampuan dalam memahami situasi komunikasi, mengembangkan strategi komunikasi efektif, memerlukan kerjasama antara satu dengan yang lain, dan dapat menerima atas kehadiran ide-ide yang efektif melalui saluran saluran komunikasi. Untuk mencapai kesuksesan dari suatu kedudukan/ posisi tertentu dalam mencapai kompetensi komunikasi antara lain melalui kemampuan secara personal dan sikap, kemampuan interpersonal, kemampuan dalam melakukan komunikasi oral dan tulisan dan lain sebagainya.

4. Suatu pendidikan yang tinggi tidak menjamin kompetensi komunikasi yang baik.
Kadang-kadang kita menganggap bahwa komunikasi itu hanyalah suatu yang bersifat common sense dan setiap orang pasti mengetahui bagaimana berkomunikasi. Padahal sesungguhnya banyak yang tidak memilki ketrampilan berkomunikasi yang baik karena ternyata banyak pesan-pesan dalam komunikasi manusia itu yang disampaikan tidak hanya dalam bentuk verbal tetapi juga nonverbal, ada ketrampilan komunikasi dalam bentuk tulisan dan oral, ada ketrampilan berkomunikasi secara interpersonal, ataupun secara kelompok sehingga kita dapat berkolaborasi sebagai anggota dengan baik, dan lain-lain. Kadang-kadang kita juga mengalami kegagalan dalam berkomunikasi. Banyak yang berpendidikan tinggi tetapi tidak memilki ketrampilan berkomunikasi secara baik dan memadai sehingga mengakibatkan kegagalan dalam berinteraksi dengan manusia lainnya. Sehingga komunikasi itu perlu kita pelajari.


 Komunikasi adalah populer.
Komunikasi adalah suatu bidang yang dikatakan sebagai popular. Banyak bidang-bidang komunikasi modern sekarang ini yang memfokuskan pada studi tentang pesan, ada juga tentang hubungan antara komunikasi dengan bidang profesiponal lainnya termasuk hukum, bisnis, informasi, pendidikan, ilmu computer, dan lain-lain. Sehingga sekarang ini komunikasi sebagai ilmu social/perileku dan suatu seni yang diaplikasikan. Disiplin ini bersifat multidisiplin, yang berkaitan dengan ilmu-ilmu lain seperti psikologi, sosiologi, antroplogi, politik, dan lain sebagainya

Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Komunikasi



Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Komunikasi
Untuk mencapai komunikasi yang efektif perlu diperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi. Adapun faktor-faktornya adalah sebagai berikut: (
Onong Ichjana Effendy, Ilmu Komunikasi Teori dan praktek, CV. Remaja Karya, Bandung. 1985)
Komunikasi Harus Tepat Waktu dan Tepat Sasaran
Ketepatan waktu dalam menyampaikan komunikasi harus betul-betul diperhatikan, sebab apabila penyampaian komunikasi tersebut terlambat maka kemungkinan apa yang disampaikan tersebut tidak ada manfaatnya lagi.

Komunikasi Harus Lengkap
Selain komunikasi yang disampaikan harus mudah dimengerti oleh penerima komunikasi, maka komunikasi tersebut harus lengkap sehingga tidak menimbulkan keraguan bagi penerima komunikasi. Hal itu perlu ditekankan, sebab meskipun komunikasi mudah dimengerti tetapi apabila komunikasi tersebut kurang lengkap, maka hal itu menimbulkan keraguan bagi penerima komunikasi, sehingga pelaksanaan tidak sesuai denganapa yang diinginkan.

Komunikasi Perlu Memperhatikan Situasi dan Kondisi
Dalam menyampaikan suatu komunikasi, apalagi bilamana komunikasi yang harus disampaikan tersebut merupakan hal-hal yang penting yang perlu pengertian secara mendalam, maka faktor situasi dan kondisi yang tepat perlu diperhatikan. Apabila solusi dan kondisi dirasakan kurang tepat , bilamana komunikasi yang akan disampaikan tersebut dapat ditunda maka sebaiknya penyampaian komunikasi tersebut ditangguhkan.

 Komunikasi Perlu Menghindarkan Kata-kata Yang Tidak Enak
Agar komunikasi yang disampaikan mudah dimengerti dan diindahkan maka perlu dihindarkan kata-kata yang kurang baik. Dengan kata-kata yang kurang enak ini dimaksudkan adalah kata-kata yang dapat menyinggung perasaan penerima informasi, meskipun dalam kamus hal itu tidak salah dn cukup jelas.

Adanya Persuasi Dalam Komunikasi
Seringkali manajer harus merubah sikap, tingkah laku dan perbuatan dari orang-orangnya sesuai dengan yang diinginkan, untuk itu dalam pelaksanaan komunikasi harus disertai dengan persuasi.
Habatan hambatan komunikasi (jurnalistik)

Kegagalan dalam berkomunikasi sering terjadi karena banyak hambatan-hambatan. Salah satu hambatan yang ditimbulkan dari unsur manusia yang terlibat didalamnya ialah karena persepsi yang berbeda. Dimanadalam persepsi ada kecenderungan menghambat informasi baru, terutama jika informasi iti bertentangan dengan apa yang diyakini. Persepsepsi pada hakekatnya adalah proses kognitif yang dialami oleh setiap orang didalam memakai informasi tentang lingkungannya, lewat penglihatan, pendengaran, penghayatan, perasaan dan penciuman.