Fungsi komunikasi
darisegala aspek
1. Sebagai komunikasi
sosial
Fungsi komunikasi sebagai
komunikasi sosial setidaknya mengisyaratkan bahwa komunikasi itu penting untuk
membangun konsep diri kita, aktualisasi diri, untuk kelangsungan hidup, untuk
memperoleh kebahagiaan, terhindar dari tekanan dan ketegangan, antara lain
lewat komunikasi yang bersifat menghibur, dan memupuk hubungan hubungan orang
lain. Melalui komunikasi kita bekerja sama dengan anggota masyarakat (keluarga,
kelompok belajar, perguruan tinggi, RT, desa, ..., negara secara keseluruhan)
untuk mencapai tujuan bersama.
2. Sebagai komunikasi
ekspresif
Komunikasi berfungsi untuk
menyampaikan perasaan-perasaan (emosi) kita. Perasaan-perasaan tersebut
terutama dikomunikasikan melalui pesan-pesan nonverbal. Perasaan sayang,
peduli, rindu, simpati, gembira, sedih, takut, prihatin, marah dan benci dapat
disampaikan lewat kata-kata, namun bisa disampaikan secara lebih ekpresif lewat
perilaku nonverbal. Seorang ibu menunjukkan kasih sayangnya dengan membelai
kepala anaknya. Orang dapat menyalurkan kemarahannya dengan mengumpat,
mengepalkan tangan seraya melototkan matanya, mahasiswa memprotes kebijakan
penguasa negara atau penguasa kampus dengan melakukan demontrasi.
3. Sebagai komunikasi
ritual
Suatu komunitas sering
melakukan upacara-upacara berlainan sepanjang tahun dan sepanjang hidup, yang
disebut para antropolog sebaga rites of passage, mulai dari upacara kelahiran,
sunatan, ulang tahun, pertunangan, siraman, pernikahan, dan lain-lain. Dalam
acara-acara itu orang mengucapkan kata-kata atau perilaku-perilaku tertentu
yang bersifat simbolik. Ritus-ritus lain seperti berdoa (salat, sembahyang,
misa), membaca kitab suci, naik haji, upacara bendera (termasuk menyanyikan
lagu kebangsaan), upacara wisuda, perayaan lebaran (Idul Fitri) atau Natal,
juga adalah komunikasi ritual. Mereka yang berpartisipasi dalam bentuk
komunikasi ritual tersebut menegaskan kembali komitmen mereka kepada tradisi
keluarga, suku, bangsa. Negara, ideologi, atau agama mereka.
4. Sebagai komunikasi instrumental
Komunikasi instrumental
mempunyai beberapa tujuan umum, yaitu: menginformasikan, mengajar, mendorong,
mengubah sikap, menggerakkan tindakan, dan juga menghibur.
Sebagai instrumen,
komunikasi tidak saja kita gunakan untuk menciptakan dan membangun hubungan,
namun juga untuk menghancurkan hubungan tersebut. Studi komunika membuat kita
peka terhadap berbagai strategi yang dapat kita gunakan dalam komunikasi kita
untuk bekerja lebih baik dengan orang lain demi keuntungan bersama. Komunikasi
berfungsi sebagi instrumen untuk mencapai tujuan-tujuan pribadi dan pekerjaan,
baik tujuan jangka pendek ataupun tujuan jangka panjang. Tujuan jangka pendek misalnya
untuk memperoleh pujian, menumbuhkan kesan yang baik, memperoleh simpati,
empati, keuntungan material, ekonomi, dan politik, yang antara lain dapat
diraih dengan pengelolaan kesan (impression management), yakni taktik-taktik
verbal dan nonverbal, seperti berbicara sopan, mengobral janji, mengenakankan
pakaian necis, dan sebagainya yang pada dasarnya untuk menunjukkan kepada orang
lain siapa diri kita seperti yang kita inginkan.
Sementara itu, tujuan
jangka panjjang dapat diraih lewat keahlian komunikasi, misalnya keahlian
berpidato, berunding, berbahasa asing ataupun keahlian menulis. Kedua tujuan
itu (jangka pendek dan panjang) tentu saja saling berkaitan dalam arti bahwa
pengelolaan kesan itu secara kumulatif dapat digunakan untuk mencapai tujuan jangka
panjang berupa keberhasilan dalam karier, misalnya untuk memperoleh jabatan,
kekuasaan, penghormatan sosial, dan kekayaan.
Berkenaan dengan fungsi
komunikasi ini, terdapat beberapa pendapat dari para ilmuwan yang bila
dicermati saling melengkapi.[1] Misal pendapat Onong Effendy (1994), ia
berpendapat fungsi komunikasi adalah menyampaikan informasi, mendidik,
menghibur, dan mempengaruhi. Sedangkan Harold D Lasswell (dalam Nurudin, 2004
dan Effendy, 1994:27) memaparkan fungsi
komunikasi sebagai berikut:
Penjajagan/pengawasan
lingkungan (surveillance of the information) yakni penyingkapan ancaman dan
kesempatan yang mempengaruhi nilai masyarakat.
Menghubungkan
bagian-bagian yang terpisahkan dari masyarakat untuk menanggapi lingkungannya .
Menurunkan warisan sosial
dari generasi ke generasi berikutnya.
Komunikasi adalah
fundamental dalam kehidupan kita.
Dalam kehidupan kita
sehari-hari komunikasi memegang peranan yang sangat penting. Kita tidak bisa
tidak berkomunikasi.tidak ada aktifitas yang dilakukan tanpa komunikasi,
dikarenakan kita dapat membuat beberapa perbedaan yang esensial manakala kita
berkomunikasi dengan orang lain.Demikian pula sebaliknya, orang lain akan
berkomunikasi dengan kita ,baik dalam jangka pendek ataupun jangka panjang.
Cara kita berhubungan satu dengan lainnya, bagimana suatu hubungan kita bentuk,
bagaimana cara kita memberikan kontribusi sebagai anggota keluarga, kelompok,
komunitas, organisasi dan masyarakat secara luas membutuhkan suatu
komunikasi.Sehingga menjadikan komunikasi tersebut menjadi hal yang sangat
fundamental dalam kehidupan kita.
Komunikasi adalah
merupakan suatu aktifitas komplek.
Komunikasi adalah suatu
aktifitas yang komplek dan menantang. Dalam hal ini ternyata aktifitas
komunikasi bukanlah suatu aktifitas yang mudah. Untuk mencapai kompetensi
komunikasi memerlukan understanding dan suatu ketrampilan sehingga komunikasi
yang kita lakukan menjadi efektif. Ellen langer dalam Ruben&Stewat( 2005:3)
menyebut konsep mindfulness akan terjadi ketika kita memberikan perhatian pada
situasi dan konteks, kita terbuka dengan informasi baru dan kita menyadari
bahwa ada banyak perspektif tidak hanya satu persepektif di kehidupan manusia.
Komunikasi adalah vital untuk suatu
kedudukan/posisi yang efektif.
Karir dalam bisnis, pemerintah,
atau pendidikan memerlukan kemampuan dalam memahami situasi komunikasi,
mengembangkan strategi komunikasi efektif, memerlukan kerjasama antara satu
dengan yang lain, dan dapat menerima atas kehadiran ide-ide yang efektif
melalui saluran saluran komunikasi. Untuk mencapai kesuksesan dari suatu
kedudukan/ posisi tertentu dalam mencapai kompetensi komunikasi antara lain
melalui kemampuan secara personal dan sikap, kemampuan interpersonal, kemampuan
dalam melakukan komunikasi oral dan tulisan dan lain sebagainya.
4. Suatu pendidikan yang
tinggi tidak menjamin kompetensi komunikasi yang baik.
Kadang-kadang kita
menganggap bahwa komunikasi itu hanyalah suatu yang bersifat common sense dan
setiap orang pasti mengetahui bagaimana berkomunikasi. Padahal sesungguhnya
banyak yang tidak memilki ketrampilan berkomunikasi yang baik karena ternyata
banyak pesan-pesan dalam komunikasi manusia itu yang disampaikan tidak hanya
dalam bentuk verbal tetapi juga nonverbal, ada ketrampilan komunikasi dalam
bentuk tulisan dan oral, ada ketrampilan berkomunikasi secara interpersonal,
ataupun secara kelompok sehingga kita dapat berkolaborasi sebagai anggota
dengan baik, dan lain-lain. Kadang-kadang kita juga mengalami kegagalan dalam
berkomunikasi. Banyak yang berpendidikan tinggi tetapi tidak memilki
ketrampilan berkomunikasi secara baik dan memadai sehingga mengakibatkan
kegagalan dalam berinteraksi dengan manusia lainnya. Sehingga komunikasi itu
perlu kita pelajari.
Komunikasi adalah populer.
Komunikasi adalah suatu
bidang yang dikatakan sebagai popular. Banyak bidang-bidang komunikasi modern
sekarang ini yang memfokuskan pada studi tentang pesan, ada juga tentang
hubungan antara komunikasi dengan bidang profesiponal lainnya termasuk hukum,
bisnis, informasi, pendidikan, ilmu computer, dan lain-lain. Sehingga sekarang
ini komunikasi sebagai ilmu social/perileku dan suatu seni yang diaplikasikan.
Disiplin ini bersifat multidisiplin, yang berkaitan dengan ilmu-ilmu lain
seperti psikologi, sosiologi, antroplogi, politik, dan lain sebagainya
Post a Comment